Selasa, 28 Mei 2013

Uji Identifikasi Vitamin A, D, B1, B6, C

Vitamin dan mineral adalah mikronutrien yang sangat penting dalam membantu proses metabolisme tubuh. Tidak semua nutrien diproduksi oleh tubuh, sehingga sebagian besar harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Berikut ini uji Identifikasi secara kualitatif vitamin A, D, B1, B6 dan C:

I.  IDENTIFIKASI VITAMIN A

Sumber vitamin A adalah karoten dan karotenoid yang banyak terdapat dalam bahan-bahan nabati sebagai provitamin. Dalam jaringan hewan, vitamin A diperoleh dalam bentuk retinol. Vitamin A dapat rusak bila dioksidasi atau didehidrogenasi. Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Carr-Price atau pereaksi trikloroasetat (TCA). Jika dengan pereaksi Carr-Price  memberikan warna biru
yang kemudian berubah menjadi merah coklat maka zat tersebut positif mengandung vitamin A. Intensitas warna biru sebanding dengan banyaknya vitamin A yang dikandung oleh suatu bahan sehingga dapat dijadikan dasar penentuan kuantitatif vitamin A secara kolometri.

A. Prosedur Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Carr-Price
  1. Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan) ke dalam tabung reaksi
  2. Tambahkan 10 tetes kloroform lalu campur dengan baik
  3. Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan sepucuk sendok kristal SbCl3
  4. Amati perubahan warna yang terjadi
(Jika terbentuk warna biru yang berubah menjadi merah coklat berarti positif mengandung vitamin A)

B.  Prosedur Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Trikloroasetat (TCA)
  1. Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan) ke dalam tabung reaksi
  2. Tambahkan 1 mL pereaksi trikloroasetat dalam kloroform
  3. Campurlah dengan baik
  4. Amati perubahan warna yang terjadi
Jika terbentuk warna biru kehijauan berarti positif mengandung vitamin A

II.  IDENTIFIKASI VITAMIN D

2 jenis vitamin D yang penting yaitu Vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol). Vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati seperti ragi dan Vitamin D3 banyak terdapat dalam minyak hati ikan.
Umumnya vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen. Vitamin D secara lambat didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya. Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D tetapi vitamin A akan rusak.

Prosedur Uji Identifikasi Vitamin D:
  1. Masukan 10 tetes zat yang diuji (misalnya minyak ikan) ke dalam tabung reaksi
  2. tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%
  3. Kocoklah campuran kira-kira 1 menit
  4. Panaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada gelembung-gelembung gas keluar. Usahakan jangan sampai mendidih
  5. Dinginkan tabung di bawah air kran
  6. Lalu lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price seperti pada penentuan vitamin A
  7. Amati perubahan warna yang terjadi.
(Jika terbentuk warna jingga-kuning berarti positif mengandung vitamin D)
C.  IDENTIFIKASI VITAMIN B1

Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin yaitu inti pirimidin dan thiazol. Dalam tanaman, terutama serealia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP)

Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak. Dalam larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan. Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar ultraviolet.

Prosedur Pengujian Identifikasi Vitamin B1

Prosedur A:
  1. Masukkan 10 tetes larutan yang diuji (misalnya thiamin 1%) ke dalam tabung reaksi
  2. Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1 mL NaOH 6 N
  3. Campurlah dengan baik, perhatikan warna kuning yang terjadi
  4. Lalu panaskan dan amati perubahan yang terjadi
(Jika timbul endapan warna coklat-hitam yang menandakan positif mengandung vitamin  B1 )

Prosedur B:
  1. Masukkan 10 tetes larutan yang diuji (misalnya: thiamin 1%) ke dalam tabung reaksi
  2. Tambahkan 10 tetes larutan bismuth nitrat, campurlah dengan baik
  3. Lalu tambahkan pula 2 tetes larutan KI 5%
  4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi
(Jika timbul warna endapan merah jingga berarti positif mengandung vitamin B1 )

D.  IDENTIFIKASI VITAMIN B6

Di alam vitamin B6 terdiri atas tiga senyawa yaitu pirodoksin, pirodoksal dan pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin B6 terdapat dalam hewan maupun tumbuhan, terutama pada beras dan gandum.

Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal dan pirodoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan cahaya. Dari ketiga bentuk vitamin B6 hanya pirodoksin yang paling tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan. Identifikasi vitamin A ada dua macam prosedur pengujian

Prosedur Pengujian Identifikasi Vitamin B6

Prosedur A:
  1. Masukkan 5 tetes larutan yang diuji (misalnya pirodoksin 1%) ke dalam tabung reaksi
  2. Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3 N
  3. Amati perubahan yang terjadi
(Jika terbentuk warna biru-ungu berarti positif mengandung vitamin B6 )
Prosedur B:
  1. Masukkan 5 tetes larutan yang diuji (misalnya pirodoksin 1%) ke dalam tabung reaksi
  2. Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3
  3. Amati perubahan yang terjadi
(Jika terbentuk warna jingga sampai merah tua berarti mengandung vitamin B6 )

E.  IDENTIFIKASI VITAMIN C

Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk teroksidasi (asam askorbat) dan tereduksi (asam dehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin C. Vitamin C banyak ditemukan di sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan,

Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam, tetapi mudah dioksidasi terutama bila dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan adanya tembaga, oksigen dan alkali.

Ada 2 prosedur pengujian vitamin C, yaitu:

Prosedur A:
  1. Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%)
  2. Tambahkan 15 tetes pereaksi benedict
  3. Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
  4. Perhatikan endapan yang terjadi
(Jika terbentuk warna hijau kekuningan sampai merah berarti positif mengandung vitamin C)

Prosedur B:
  1. Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%)
  2. Kemudian, netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%
  3. Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3
  4. Amati perubahan yang terjadi
(Jika terbentuk warna merah-ungu berarti positif mengandung vitamin C)

Semoga bermanfaat...

Daftar Pustaka
Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

8 komentar :