Sabtu, 18 Mei 2013

Izinkanlah Anak Bermain

Mbak..main polisi-polisian yuk...!

" Sudah seharusnya anak diizinkan bermain setelah kegiatan belajarnya agar ia bisa beristirahat dari kepenatan belajar. Jika anak dilarang bermain dan terus dipaksa belajar, maka itu bisa mematikan hatinya, menghapus kecerdasannya, sampai anak mencari jalan untuk bisa terlepas dari kegiatan belajarnya tersebut." (Imam Al-Ghazali)


"Nak......... ayo setelah pulang sekolah, tidur terus ngaji di musola terus siap-siap ngeles dan  nanti malam diulang gi pelajarannya!!" tegur sang bunda ketika anaknya selesai makan siang. "Tapi, nda... aku pengen maen sore ini sama teman-teman" rajuk sang anak. Sang bunda menjawab,"Nak... kemarinkan kamu dapat nilai 2 pas ulangan matematika. Bunda gak mau kamu dapat nilai jelek gi". Sang anak pun terdiam dan wajahnya sangat muram. 

Kebutuhan bermain masa kecil lebih besar daripada ketika ia sudah tumbuh besar. Bermain bisa membuat anak banyak belajar melalui responnya terhadap kendala yang ada saat ia bermain. Bermain bisa menghilangkan rasa bosan dan lelah dari diri anak dan memperbaharui semangatnya, menyegarkan otak dan menghindarkan fisiknya dari sakit.


Bermain bisa membuat anak mengeksplorasi kemampuannya dengan merespon kendala yang ada saat bermain. Misalnya ketika anak kita bermain bola ia belajar bagaimana mematuhi peraturan yang ada dalam sepak bola, mengeksplorasi strategi permainannya agar bisa menang, tidak bermain curang, menghargai lawan bermainnya, jika ia menang belajar untuk tidak sombong dan jika ia kalah belajar untuk bangkit dan semangat kembali. 

Tentunya dalam bermain ada hal-hal yang harus kita perhatikan yaitu (1) Kegiatan bermain hendaknya tidak membuat anak kelelahan fisiknya sehingga membahayakan kesehatan fisiknya (2) Janganlah memberikan mainan yang membahayakan (3) Izinkanlah anak-anak bermain setelah ia menyelesaikan kewajibannya sehingga anak belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu.


Banyak kasus yang diberitakan bahwa anak-anak terluka saat bermain bahkan menimbulkan kematian. Misalnya ada anak yang tidak sengaja menembakan pistol mainan yang ternyata pelurunya melukai temannya. (Jika memberikan pistol mainan buanglah pelurunya). Ada anak yang meninggal karena menirukan permainan smack down sebuah acara gulat di TV. Oleh sebab itu awasilah anak-anak kita saat bermain dan berikanlah pengertian jika anak menonton tidak sengaja menonton acara kekerasan yang ada di TV.  Oleh sebab itu awasilah saat anak-anak kita bermain.

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Al-Harits,"Rasulullah menjajarkan 'Abdullah,'Ubaidillah, dan Kutyasir bin 'Al Abbas, kemudian beliau bersabda: "siapa yang lebih dulu kepadaku, maka ia mendapatkan hadiah ini dan itu" Lalu mereka adu cepat menuju belliau. Mereka ada yang merangkul punggungnya, dadanya, lalu beliau menciumi dan memeluk mereka." (HR.Ahmad dengan sanad yang baik)


Rasullulah saja bermain dan bercanda dengan anak-anak, maka bermain itu memanglah diperlukan agar anak bergembira dan rileks seusai belajar. Kita pun sebagai orangtua hendaknya memberikan waktu untuk bermain bersama anak-anak, mengikuti permainan mereka dan tertawa terbahak-bahak bersama-sama.

---Yuk bermain bersama anak-anak kita---

Tidak ada komentar :

Posting Komentar